Komputer

Senin, 27 Juni 2011

Rancangan Kopling YAMAHA JUPITER MX LC 135

Kopling
Apa itu kopling ?, hmm.. ini adalah pertanyaan yang paling pertama pada saat suatu istilah biasa disebutkan. Pertanyaan ini pula yang biasa ditanyakan oleh si prof. ketika dalam kelas, eits.. Bukan berarti semua mahasiswanya bisa jawab kala pertayaan ini dilontarkan, jangan mentang-mentang anak kuliahan!, hehehe. Terkadang memang ada mahasiswa yang masih kurang paham, ada juga yang gak tahu sama sekali ( tapi klo yang ini jarang terjadi di kota-kota besar, wehehe..), parahnya ada yang punya persepsi salah tentang kopling atau dalam bahasa inggrisnya disebut cluth. Begini misal, si prof tanya " apa itu kopling ?", mahasiswa yang salah persepsinya jawab, " itu lho pak, yang biasa ditekan pake tangan itu, hmm.. itu tu yang sebelah kiri biasanya ". Eh si prof nya jadi ngamuk. " Itu pedalnya ! bukan koplingnya !". Hahaha, bisa panjang urusannya kalo begini. Ya, semoga hal yang seperti ini tidak terulang lagi kedepan. Karena klo begini ceritanya mending gak usa tau aja soal kopling.

Baik, kopling adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakkan dan poros penggerak, dengan putaran dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar.

Kopling dibagi atas dua macam yaitu, kopling tetap dan kopling tidak tetap dengan pembagiannya lagi masing-masing. Pada rancangan kopling Yamaha Jupiter MX LC 135 ini menggunakan kopling plat, yang tergolong dalam kopling tak tetap. Rancangan kopling ini merupakan salah satu tugas rancangan dalam mata kuliah jurusan teknik mesin. Silakan download disini untuk mendapat filenya. Keterbatasan ilmu dan kemungkinan ada salah penulisan didalamnya supaya dapat maklumi. Semoga dapat membantu.

__________
dipublikasi oleh jambogle/27 Juni 2011

Minggu, 26 Juni 2011

Rancangan Elemen Mesin Sabuk dan Puli

Mesin Penggiling Padi
Banyak sekali luteratur teknik mesin dan keteknikan lainnya dalam dunia maya, namun terkadang agak sedikit atau sangat mengecewakan manakala apa yang paling dibutuhkan  itu jadi tidak terpenuhi. Nah, ini yang akan coba kita atasi. Kali ini akan kita coba bahas sedikit mengenai rancangan elemen mesin, khususnya tentang sabuk dan puli.
Dalam perancangan elemen mesin jika ada dua buah roda berbentuk silinder atau kerucut yang saling bersinggungan pada kelilingnya salah satu diputar maka yang  lain akan ikut berputar pula. Alat yang menggunakan cara kerja semacam ini untuk mentransmisikan daya disebut roda gesek. Cara ini cukup baik untuk meneruskan daya kecil dengan putaran yang tidak perlu tepat.
Guna mentransmisikan daya yang besar dan putaran yang tepat tidak dapat dilakukan dengan roda gesek. Untuk ini, kedua roda tersebut harus dibuat bergerigi pada kelilingnya sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda bergigi semacam ini disebut roda gigi.
Namun, jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara tranmisi putaran atau  daya yang lain dapat diterapkan. Dimana sebuah sabuk luwes atau rantai dibelitkan sekeliling puli atau sproket pada poros.
Transmisi dengan elemen mesin yang luwes dapat digolongkan atas tranmisi sabuk, tranmisi rantai, dan transmisi kabel atau tali. Dari macam-macam transmisi tersebut, kabel atau tali hanya dipakai untuk maksud khusus.
Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah penanganannya dan harganyapun murah. Karena terjadi slip antara puli dan sabuk, sabuk-V tidak dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat. Dengan sabuk gilir transmisi dapat dilakukan dengan perbandingan putaran yang tepat seperti pada roda gigi. Karena itu sabuk gilir telah digunakan secara luas dalam industri mesin jahit, komputer, mesin fotokopi, mesin tik listrik, dan sebagainya.
Beberapa paragraf yang telah anda baca diatas merupakan sedikit dari pendahuluan dalam contoh perancangan komponen puli dan sabuk pada mesin penggiling padi yang beroperasi di beberata wilayah dalam provinsi Aceh yang bisa anda download disini. Dalam rancangan ini dijelaskan tentang penambahan komponen puli penegang agar sabuk penghubung puli penggerak ke puli yang digerakkan tidak perlu dibuka, dan juga sedikit tambahan teori dan perhitungan tentang roda gigi kerucut. Untuk lebih silahkan mendownload link dibawah ini. Semoga dapat membantu. 
Untuk contoh cover download disini
Untuk contoh lembar pengesahan download disini
Untuk contoh isi download disini
__________
dipublikasi oleh jambogle.blogspot.com/27 Juni 2011




Proses Pengecoran

Semua file proses produksi bisa di download disini. yang merupakan rangkuman tentang proses pengecoran logam dan beberapa file proses produksi lainnya. Semoga bisa bermanfaat. Terima kasih.
__________
dipublikasi oleh jambogle.blogspot.com

Sabtu, 25 Juni 2011

Mengubah Jelantah menjadi Biodiesel

Mesin diesel sedang beroperasi
Mengubah jelantah (minyak goring bekas) menjadi biodiesel bukanlah sesuatu yang sulit. Setiap orang bisa melakukannya dengan mudah. Caranya ? Pertama-tama jelantah disaring terlebih dahulu untuk memisahkan minyak dari sisa penggorengan. Setelah itu, masukkan jelantah kedalam drum tertutup. Lalu dipanasi hingga mencapai suhu 550 C. setelah itu masukkan metoksida, yaitu campuran methanol dan KOH (zat kimia yang mudah dibeli di toko obat-obatan kimia) dengan takaran masing-masing sebanyak 10% dan 1% dari jumlah jelantah yang dipanaskan. Karena methanol memiliki sifat yang mudah menguap maka drum yang digunakan harus tertutup rapat.

Langkah berikutnya, campuran jelantah dan metoksida itu dipanaskan pada suhu 600C selama 45-60 menit. Lalu dibiarkan beberapa saat hingga terjadi pengendapan. Cairan yang kental (gliserin) dipisahkan dari cairan di atasnya (biodiesel). Hasil yang didapat berupa biodiesel kualitas rendah yang didalamnya masih terdapat zat-zat yang bisa mengganggu fungsi pembakaran pada mesin diesel.

Proses berikutnya, biodiesel kualitas rendah itu dibersihkan dari zat-zat yang tidak bermanfaat dengan melakukan pencucian. Caranya, masukkan air yang sebanding dengan biodiesel yang diproses. Atau dengan perbandingan 1:1 ( 1 liter air dengan 1 liter biodiesel). Campuran itu dipanaskan lagi pada suhu 1200C hingga tidak terdengar bunyi letupan(seperti minyak goreng panas tercampu air). Kegiatan ini dilakukan sampai tiga kali. Setelah itu, biodiesel siap digunakan sebagai bahan bakar untuk semua jenis mesin diesel (berbahan bakar solar).

Selain untuk biodiesel, pemanfaatan jelantah sebgai bahan bakar akan menurunkan resiko penyalahgunaan minyak goreng bekas sebagai bahan pengolah makanan. Pasalnya, minyak goreng bekas berpotensi menyebabkan kanker. Karena di dalam jelantah terkandung gugusan benzena, suatu zat penyebab kanker. Senyawa ini mengandung dioksin yang masuk melalui sel-sel tubuh. Jadi pemakain jelantah untuk penggorengan makanan yang dikonsumsi manusia, sama bahayanya dengan pemakaian formalin, sejenis bahan pengawet. Selain itu, di dalam jelantah juga banyak mengandung kolesterol. Jika dikonsumsi terus-menerus akan menyebabkan kolesterol pada pembuluh darah, sehingga muncul gangguan penyakit jantung.

Saat ini, pemanfaatan biodiesel berbahan jelantah sudah banyak digunakan di masyarakat. Salah satunya adalah untuk bahan bakar bus Trans Pakuan di Bogor. Juga untuk penggerak generator listrik dan instalasi lain yang memakai mesin diesel di Hotel Salak Bogor.

Pemakaian biodiesel sebagai bahan bakar bus memiliki efek yamg ramah lingkungan. Asap knalpot bus berbahan bakar biodiesel lebih bersih dan tidak menimbulkan bau menyengat.

Sayangnya, produksi biodiesel  jelantah ini belum mencukupi untuk kebutuhan bahan bakar untuk 10 bus Trans Pakuan. Nah, ternyata jelantah pun punya potensi yang sangat baik, ayo lakukan sesuatu !.
__________
dipublikasi oleh jambogle.blogspot.com/26 Juni 2011

Budidaya Ikan Lele

Ikal lele kecil
Pada awalnya habitat asli ikan lele (clarias sp) adalah sungai, rawa, atau genangan air tawar lainnya. Sekarang, lele sudah menjadi salah satu komoditas budidaya air tawar yang paling banyak dilakukan orang. Lele dibudidayakan karena cara memeliharanya sangat mudah. Selain itu, nilai ekonominya sangat tinggi, tekstur dagingnya padat dan rasanya gurih, memiliki nilai gizi tinggi, mengandung protein sebesar 17%, lemak 4,8%, mineral 1,2%, vitamin 1,2%, dan air 75,1%.

TEKNIK BUDIDAYA
1.       Wadah Budidaya
Bentuk kolam untuk membudidayakan atau memelihara lele sangat relative, namun yang ideal bentuk kolam adalah persegi panjang dengan ukuran antara 100-500 meter persegi. Tetapi itu bukan ukuran mati, tergantung luas lahan yang dimiliki. Ketinggian kolam pematang 1,5-2 meter. Untuk kolam yang berdinding semen atau tembok ketinggiannya bisa lebih rendah, 10-30 cm. sedang kedalaman kolam 1,0-1,5 meter dengan kemiringan dasar kolam dari pemasukan ke pembuangan adalah 0,5%.

Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit yang memanjang dari arah pemasukan air kea rah pengeluaran air. Ukuran parit untuk kolam tanah lebarnya 30-50 cm. dan kedalaman 10-15 cm. untuk kolam tembok, ukuran parit lebih kecil. Pintu pemasukan air dapat dibuat dari pipa paralon, pipa bambu, atau bis beton. Pipa pengeluarannya dapat berupa monik atau siphon. Saluram keluar masuk air hendaknya dilengkapi dengan saringan agar lele tidak keluar kolam dan ikan atau hewan lain tidak masuk ke dalam kolam.

2.       Sumber Air
Kolam lele tidak memerlukan air yang terus-menerus mengalir. Untuk kolam tembok, penambahan air diperlukan untuk mengganti air yang hilang, karena perembesan atau penguapan serta untuk kestabilan suhu. Sumber air dapat diperoleh dari sungai, irigasi, mata air atau sumur, maupun tadah hujan.

3.     Penebaran Benih
Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada saat udara tidak panas. Pada pagi hari atau sore hari. Benih yang akan ditebarkan ke kolam perlu diaklimatisasi dahulu karena perubahan temperatur yang mendadak menyebabkan ikan bisa stress. Aklimatisasi adalah menebar benih ke kolam dengan cara memasukkan bukaan wadah atau kantong benih ke dalam kolam, namun harus menjaga keseimbangan keluar masuknya air kolam ke kantong atau wadah benih lele.

Jumlah benih lele yang ditebar untuk kolam tanah adalah 35 ekor – 50 ekor per meter persegi. Untuk kolam tembok padat, penebaran dapat mencapai 100 ekor per meter persegi, dengan ukuran 5 cm/ekor – 7 cm/ekor.

4.     Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan adalah makanan alami melalui pemupukan. Makanan tambahan berupa campuran dedak halus dan ikan rucah dengan perbandingan 1 : 3 atau bisa diberi pelet produksi pabrik. Untuk pemeliharaan intensif ada pellet buatan pabrik dengan kandungan protein 25%-30%. Jumlah pakan yang diberikan 5%-10% per hari dari berat total ikan yang dipelihara. Jumlah pakan bertambah seiring dengan bertambahnya umur dan bobot lele. Frekwensi pemberian pakan 3-5 kali sehari.

5.     Masa Panen
Masa pemeliharaan lele dilakukan selama 3-4 bulan. Pada masa itu lele mencapai berat 100-400 gram dengan panjang 10-15 cm. Cara memanen, kolam dikeringkan dengan tujuan agar lele mudah ditangkap.
__________
dipublikasi oleh jambogle.blogspot.com/26 Juni 2011



Biogas Jadi Pilihan

Akibat kelangkaan minyak tanah, kerap kita jumpai antrian panjang hanya untuk mendapatkan satu atau dua liter bahan bakar, minyak tanah.

Kenyataan seperti ini bukan tidak mungkin akan terus berulang di masa dating. Apalagi, bahan bakar minyak yang diperebutkan itu, termasuk sumber energy fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable). Bila terus diekploitasi, maka suatu saat nanti pasti akan habis.

Karena itu, sudah saatnya dilakukan kampanye pemakain sumber energi alternatif, terutama dapat diperbarui (renewable). Salah satunya adalah Biogas, yaitu sejenis gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik. Antara lain, kotoran hewan dan manusia, serta limbah domestik (rumah tangga) dan limbah pertanian.

Di dunia , pemakaian gas metan atau gas yang terdapat dalam biogas ini sudah dikenal sejak lama. Warga Mesir, Cina, dan Romawi kuno sudah memakai gas metan untuk pembakaran penghasil panas. Di Indonesia kegiatan semacam itu, marak dilakukan 14 hingga 15 tahun silam, tepatnya awal 1990-an.

Pada prinsipnya, pembuatan biogas ini sangat sederhana. Yaitu, dengan mengumpulkan aneka limbah atau kotoran hewan dalam kondisi basah ke dalam bejana besar  kedap udara yang kerap disebut digester. Digester bisa dibikin dari berbagai macam bahan, salah satunya adalah adukan batu merah dan semen, layaknya bangunan. Setelah itu pakailah penutup lobang digester dari bahan plastic, kaca atau sejenisnya yang memungkinkan tembus cahaya. Tujuannya, untuk memastikan masuknya sinar matahari sehingga membantu proses penguapan.

Campurkan air kedalam penampungan kotoran denga perbandingan 1 : 1 dan lakukan pengadukan. Lalu, dengan sendirinya akan terproses sehingga menghasilkan gas. Setelah gas terbentuk, ia akan melewati katup penyelamat hingga sampai di tabung (tabulazing reserver) tersendiri. Setelah proses ini, gas sudah langsung bisa digunakan.

Gas ini sangat bersih dan tidak menimbulkan bau apa-apa. Energi yang dihasilkannya pun lebih besar dibandingkan batubara, minyak tanah atau kayu bakar, dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit dibanding ketiganya.

Gas methan yang dihasilkan biogas ini setara dengan gas elpiji (liquidified petroleum gas/LPG). Perbedaannya, gas metan mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji lebih banyak. Kelebihan lainnya, api yang bersumber dari biogas tidak menimbulkan asap hitam yang membekas, seperti pada perapian yang memakai minyak atau kayu.

Agar terus menghasilkan methan, teknologi biogas ini secara periodik perlu mendapat penambahan kotoran dan air yang dilakukan dengan cara diaduk. Pekerjaan ini bisa dilakukan setiap minggu. Dan bila dirasa`gas sudah mulai berkurang, maka bahan tersebut harus diganti dengan yang baru.

Limbah biogas ini atau kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic yang sangat kaya akan unsure-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose dan lignin, tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia.
__________
dipublikasi oleh jambogle.blogspot.com / 25 Juni 2011

Sumber Energi

Berdasarkan sumbernya, energi dapat dibedakan menjadi energi yang berasal dari bumi ( terresterial ). dan yang berasal dari luar bumi ( extraterresterial ). 

Sumber energi dari bumi dikategorikan menjadi jenis renewable  atau non-depleted atau nonrenewable atau depleted energy. Sumber energi yang renewable atau dapat didaur ulang misalnya energi kayu, biomassa, atau biogas. Sumber energi dari luar bumi, misalnya energi surya dan energi sinar kosmis yang sifatnya tidak habis atau non-depleted energy resources. Sedang sumber energi seperti minyak bumi, batubara dan gas alam adalah sumber yang bersifat tidak dapat diperbaharui atau dapat habis.
__________
dipublikasi oleh jambogle.blogspot.com